Selasa, 19 April 2011 | By: Dahlia"khamza Az Zahra"

Men Sana in Women Sini*

Hmm... tulisan dibawah ini saya dapat copas, ketika itu sy sedang berjalan2 menelusuri blog2 orang, ehh.. akhirnya saya ketemu blogx ust.felix siauw, lalu sy menemukan tulisan ini di blog beliau.
karena menurut saya ini tulisanx bagus, ya udah akhirx sy copas.
moga bermanfaat... selamat membaca.
cekidot... @_@


Masih ingat dengan peribahasa di waktu pelajaran penjaskes “Sit mens sana in corpore sano” kan? artinya jiwa yang kuat terdapat dalam badan yang sehat. Tapi kali ini kita nggak akan bahas itu, tapi yang kita bahas adalah peribahasa yang baru “Sits men sana in women sini”. Baca selengkapnya untuk mengetahui artinya (create curiosity MODE: ON).

Dunia banyak mengenal tokoh-tokoh besar, khusus dalam Islam kita mengenal rasulullah Muhammad saw, Khulafaur Rasyidin, para shahabat yang lain, dan para pejuang Islam yang begitu mulia. Sebut saja Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, Saad bin Abi Waqqash, Muhammad al-Fatih dan lain-lain.
Dunia juga telah mengenal kepahlawanan mereka dan mengagumi semangat dan perjuangan mereka. Dan kalau kita perhatikan, rata-rata dan sebagian besar diantara mereka adalah kaum lelaki. Hingga terkadang kita melupakan bahwa para pria-pria tangguh itu tidaklah sendiri dalam melakukan keajaiban-keajaiban yang dapat kita kagumi sampai sekarang. Ada yang sering dilupakan dalam cerita-cerita itu: para pendamping mereka =)
Wanita memang luar biasa, dia bisa menjadi racun dunia sekaligus perhiasan terbaik dunia. Cerita masyhur negeri Cina Sam Kok menjelaskan bagaimana 1 negara bisa hancur karena peranan 1 wanita. Pun negara bisa ditegakkan karena peranan 1 wanita dalam cerita yang sama. Wanita memang luar biasa.
Rasulullah dalam satu sisi memperingatkan para laki-laki tentang bahaya wanita “tidaklah aku meninggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih bahaya bagi kaum laki-laki dari fitnah kaum wanita” (HR. Bukhari), tapi disisi lain rasulullah juga memberikan petunjuk kepada kita bahwa wanita adalah perhiasan terbaik “Dunia itu perhiasan; sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah” (HR. Muslim).
Maka peran wanita benar-benar tidak dapat dilepaskan dalam keseharian dan perjuangan seorang pria. Saya sendiri sangat merasakan hal itu. Bahwa benar-benar seseorang harus menikah untuk menambah keberkahan dan level perjuangan dalam hidupnya, wajarlah kalau rasul menyampaikan bahwa menikah adalah sebagian daripada agama.
Sedikit berbagi saja, sungguh luar biasa bila ketika pulang dari dakwah saya menemukan istri tempat berkeluh kesah dan berbagi cerita perjuangan. Tempat untuk bermanja-manja dan bermain-main. Wanita dimana saya bisa mempercayakan seluruh kehormatan dan keamanan keluarga ketika saya tidak dirumah. Yang mengajarkan pada anak-anaknya cara untuk mendoakan abi-nya dan memperjuangkan apa yang diperjuangkan abi-nya =). Wanita yang taat dan nurut sama suaminya. Yang memenuhi seluruh permintaan ahsan kita =) subhanallah.. Bayangkan kalau sebaliknya? wah bisa setres berat.. =P
Alhamdulillah, Islam telah menyediakan cara untuk semua itu. Islam menjadikan pernikahan bukan karena wajah yang pernikahan akan lenyap seiring tuanya wajah. Islam menjadikan pernikahan bukan karena harta yang pernikahan akan hilang seiring habisnya harta. Islam menjadikan jaminan pernikahan terletak pada Allah semata. Yang pernikahan itu akan abadi selama keduanya mencintai Allah.
Saya masih ingat, sebelum menikah saya pernah mengirim calon istri saya sebuah hadits yang sampai sekarang menjadi senjata saya hehehe..
«أَلاَّ أُخْبِرُكُمْ بِِِِنِسِائِكُمْ مِنْ أَهْلِ اْلجَنَّةِ اْلوَدُوْدُ اْلوَلُوْدُ اْلعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا الَّتِيْ إِذَا آذَت أَوِ أُوْذِيَتْ جَاءَتْ حَتَّى تَأْخُذَ بِيَدِ زَوْجِهَا ثُمَّ تَقُوْلُ وَاللهِ لاَ أَذُوْقُ غَمِضاً حَتَّى تَرْضَى»
Ingatlah, aku telah memberitahu kalian tentang istri-istri kalian yang akan menjadi penduduk surga, yaitu yang penyayang, banyak anak (subur), dan banyak memberikan manfaat kepada suaminya; yang jika ia menyakiti suaminya atau disakiti, ia segera datang hingga berada di pelukan suaminya, kemudian berkata, “Demi Allah, aku tidak bisa memejamkan mata hingga engkau meridhaiku). (HR al-Baihaqi)
Subhanallah..
Dengan hadits ini saja sebagai contoh, maka insya Allah rumah akan menjadi sanctuary, sebuah tempat istirahat bagi pria yang lelah dengan hiruk-pikuk dunia luar. Insya Allah pertengkaran yang berlarut tidak akan terjadi. Coba bayangkan betapa romantisnya keluarga dalam Islam! =D
Suatu saat Ummu Alila sedang pundung, saya tinggal bilang “Ummi.. inget haditsnya?”
Saat yang lain Abu Alila yang pundung, saya tinggal bilang “Ummi… inget haditsnya?”
maka episode berikutnya sudah dapat ditebak karena skenarionya sudah disampaikan rasul hehehe… =D
Keluarga semacam ini hanya bisa dibentuk apabila Allah adalah tujuannya, dan wanita semacam ini hanya ada apabila dia telah melewati ujian keikhlasan, dan telah melalui pembinaan demi pembinaan hingga jiwanya tidak tertaut selain kepada Allah swt.
Rasulullah memiliki Khadijah dibelakangnya, Ali memiliki Fatimah dibelakangnya, para shahabat pun demikian dan itu yang membuat mereka sangat luar biasa =)
Betul, men sana in women sini, dibalik pria yang kuat pasti terdapat wanita yang hebat!
dietro l’uomo forte non c’è una gran dama
Teruntuk para shahabatku, semoga Anda semua mendapatkan pendamping hebat sehingga kita bisa selalu tolong menolong dalam kebaikan dan berkompetisi dalam kebaikan.
Terimakasih spesialku buat Ummu Alila, yang selalu mendampingi dan menguatkan walau diomelin setiap hari sama orang males =)

1 Aspirasi semua:

Nita Nopiyana mengatakan...

subnallah,,keluarga menjdi tempat yg bgtu damai,

Posting Komentar

Tafadhol sahabat..Kritik&Sarannya