Sabtu, 28 Mei 2011 | By: Dahlia"khamza Az Zahra"

Akhwaat, Kenapa Kau Harus Menghapus Fotomu di Internet?



Akhwaat, Kenapa Kau Harus Menghapus Fotomu di Internet?

Tulisan ini hanya sekedar peringatan buat akhwaat yang masih suka memajang foto-fotonya di internet seperti di Blog, Situs Forum, khususnya di Facebook dimana sekarang hampir semua aktivis dakwah yang melek internet mempunyai akun di situs pertemanan tersebut.

Dari pengamatan saya selama memiliki akun di Facebook yang paling membuat miris adalah banyaknya wanita berjilbab yang memajang foto mereka bahkan beberapa di antaranya ada yang close up. Dari profile mereka ketahuan bahwa sebagian besar dari mereka adalah aktivis dakwah. Bagi yang masih mempunyai foto yang diupload ke FB, FS ataupun lainnya maka saya sarankan untuk segera menghapusnya dengan pertimbangan berikut ini:
1. Anda bisa jadi korban pornografi

Ketika Anda mengupload foto ke internet maka yakinlah foto tersebut sudah bukan milik Anda, tidak ada yang benar-benar privasi di dunia maya. Anda mungkin merasa aman karena foto tersebut tersimpan di akun Anda yang kapan saja kalau mau Anda bisa menghapusnya tapi itu hanya perkiraan Anda. Jutaan orang yang bisa mengakses ke profil Anda, mereka bisa mendownloadnya dan menyebarkannya di tempat lain. Jadi meskipun dikemudian hari Anda menghapusnya tapi ia sudah terlanjur menyebar dan mustahil bagi Anda untuk mencegahnya.

Hal yang paling ditakutkan adalah ketika orang-orang usil mendapatkannya dan “tergoda” untuk menjahili Anda. Ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang benci dengan Islam. Misalnya dengan memanipulasinya dan menjadikan Anda “Bintang Pornografi”. Dengan kecanggihan software pengolah gambar hal itu bisa dilakukan dengan waktu hanya beberapa menit. Setelah itu mereka bisa menebarnya ke ribuan link hanya dalam hitungan detik.

Hal ini sudah pernah terjadi pada seorang artis dimana foto syurnya beredar di internet, sampai-sampai harus menurunkan pakar telematika, Roy Suryo untuk membersihkan namanya dengan menjelaskan bahwa foto tersebut hasil manipulasi. Dan tidak dipungkiri bahwa banyak foto wanita berjilbab bahkan bercadar dengan tubuh telanjang yang bersiliweran di dunia maya, termasuk korbannya adalah salah seorang istri ustadz kondang.

Meski dengan mudah orang menebaknya sebagai sesuatu yang di rekayasa, tapi bukankah itu sudah cukup untuk menghinakan dan melecehkan, namun kitalah memberi peluang kepada orang hasad tersebut untuk melakukannya. Nah, sebelum terlanjur hapus foto Anda dari dunia maya!

2. Anda pajang untuk siapa?

Ada pertanyaan bagi muslimah yang memajang fotonya di internet, foto itu Anda pajang untuk siapa?

Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan muslim dan muslimah untuk menjaga pandangannya dari lawan jenis yang bukan mahram. Tak sampai di situ Allah pun memerintahkan masing-masing kepada mereka untuk saling menjaga diri (An-Nur (24): 30-31). Di sini ada simbiosis mutualisme, jika seorang wanita yang menjaga dirinya dengan hijab yang syar’i maka dengan sendirinya laki lain juga akan terjaga pandangannya meski laki-laki tersebut tidak paham agama, nah bagaimana jika laki-laki tersebut juga paham akan agama tentu ia juga menjaga diri dan pandangannya. Sadar atau tidak mereka saling menguatkan dalam kebaikan, dan itulah mungkin maksudnya Allah menegaskan dalam firman-Nya bahwa laki-laki beriman dan wanita yang beriman adalah penolong bagi yang lainnya, dan mereka saling menguatkan dalam keimanan dan keta’atan (QS. at-Taubah (9) : 71.).

Ketika mengupload foto Anda di internet maka anda secara tak langsung telah “menandatangani kontrak” bahwa anda membebaskan siapapun bebas untuk memandang Anda tanpa terkecuali. Terus dimana penjagaan Anda terhadap kehormatan Anda dan orang lain?

Ummul Mu’minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah mengatakan bahwa seandainya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup dan melihat tingkah laku wanita pada zaman tersebut maka tentu beliau akan melarangnya untuk keluar rumah. Perkataan ini beliau katakan ketika para sahabat masih berada di tengah-tengah mereka dan mengajarkan ilmu kepada mereka, mereguk Islam seperti menikmati air langsung dari mata airnya, ketika para muslimah masih menjaga hijab-hijab mereka, bandingkanlah keadaan tersebut dengan sekarang ini dimana kebanyakan wanita sudah tidak bisa menjaga kehormatannya.

Wahai wanita malu lah! Wahai para suami cemburulah! Wahai para orang tua jagalah anakmu dari kerusakan! Wahai para ikhwa yang akan menggenapkan separuh agamanya jagalah dirimu dan carilah wanita yang shalehah yang menjaga dirinya serta berlindunglah dari wanita yang masih suka “menjajakan” dirinya. Wallahu a’lam

sedikit goresan pena untukmu saudari Q sebagai tanda sayang dan perhatian Q padamu...

Ukhti
Semua orang tahu
Semua orang bisa lihat
Yang punya mata normal pasti langsung sadar
Ada akhwat cantik tanpa cadar
Punya wajah yang bersinarDan senyum yang berbinar

Ukhti
Siapa yang tidak suka melihat kulitmu yang bersih?
Siapa yang tidak senang melihat lekuk tubuhmu yang menarik?
Siapa yang menolak melihat wajahmu yang cantik?
Semua orang mau dekat denganmu
Semua orang ingin menyentuhmu
Semua orang ingin memilikimu

Tapi ukhti
Ketahuilah
Tak semua orang ingin kau miliki
Tak semua orang ingin kau mintai pertanggungjawaban atasmu
Tak semua orang ingin melindungimu
Tapi aku, aku mau

Ukhti
Aku ingin melindungi cantikmu
Aku mau menjaga dirimu
Tapi bantulah aku untuk menjagamu
Yaitu dengan ikut menjaga penampilanmu

Ukhti
Aku yakin engkau telah berulang kali mendengarkan ini
Mungkin engkau merasa bosan
Tapi aku tak akan pernah bosan mengingatkanmu

Ukhti
Engkau bagaikan sebuah berlian
Berlian yang indah bersinar
Banyak orang mengincarmu
Mereka ingin merenggut sinar itu

Tapi, Ukhti
Ketahuilah, sebuah berlian yang tak hidup itu
Diberi penjagaan berlapis-lapis
Ia dikungkung dalam lemari baja
Yang dilindungi oleh alarm
Terali besi, lemari kaca
Bahkan untuk sekedar melihat indahnya
Seseorang harus melewati prosedur berbelit-belit

Ukhti
Berlian itu hanya sebuah batu
Sedangkan engkau?
Engkau manusia! Engkau hidup! Engkau indah!
Engkau adalah karya sempurna Sang Pemahat sejati
Dan engkau lebih pantas untuk dilindungi

Sayang
Cantikmu jangan diobral
Engkau tahu kan, barang obralan itu
Mutunya rendah
Harganya murah
Seenaknya boleh dijamah
Rusak tak mengapa
kotor bukan masalah

Sayang
Cantikmu jangan diobral
Simpan cantikmu untuk yang berhak memiliki
Simpan cantikmu agar engkau makin cantik
Dengan kesempurnaan aqidahmu
Dengan kedalaman ilmumu
Yang terpancar dari balik kerudung dan jilbabmu
Simpanlah untuk orang yang bersedia menukarnya dengan surga

Ya, Ukhti
Hanya ditukar dengan akses bebas masuk surga
Dari pintu mana saja yang engkau suka sajalah
Kauberikan akses sepuasnya pada cantikmu
Dan orang yang akan memberimu akses itu
Pasti adalah orang yang tidak meminta “uang muka”
Dari cantikmu

Sayang
Cantikmu itu berharga
Cantikmu itu karunia Allah
Cantikmu itu amanah
Engkaulah yang membuat cantikmu
Menjadi pahala
Atau fitnah

Ukhti
Jangan engkau anggap cantikmu itu murah
Dunia dan seisinya tak mampu membayar cantikmu
Pemahat terhebat di dunia ini pun tak mampu mengukir bentuk seindah dirimu
Engkau adalah bidadari dunia
Tapi, jangan mau hanya jadi bidadari di dunia saja
Ayo, berusaha menjadi bidadari surga!

Ukhti
Simpan cantikmu
Orang-orang itu tak pantas menikmatinya darimu
Orang-orang itu bahkan membawa api neraka di tiap pandangan mata mereka
Sayang, cantikmu jangan diobral
Karena cantikmu, tak pantas untuk mereka.

Ummu Zidan

0 Aspirasi semua:

Posting Komentar

Tafadhol sahabat..Kritik&Sarannya